23.8.09

Poem, Ironic

Grrrk asli tugas liburan banyak banget, mana gue disuruh bikin karangan hukuman gara-gara nggak masuk hari Jumat pas acara Isra Mir'aj di sklh sama hari Senin upacara kemerdekaan gyeheheh I'm so sorrry dear Indonesia, I didn't come, didn't mean I had lost my nasionalism! Nooo I still have it a lot :) Terus ceritanya gue disuruh bikin puisi gitu bahasa Indonesia. Hahaha ngaco abis, gue buat sambil ngobrol sama Vavain hwekekek nih gue copy kesini ya haha tapi jangan ketawa wahai saudara-saudara!

IRONIS
Tergantung tinggi, melayang di atas awan
Geli canda merpati putih, mengiringi

Riang, rona merah apel terukir dan, cantik

Tertawa
Lalu memudar

Mengumbar senyum yang kini terpaksa
Pucat dan basah oleh air mata
Tak kunjung mengering, lembab
Hidup hambar dan rapuh

Jangan lagi tertawa
Jangan lagi berkata apa-apa
Biar semuanya, waktu menghabisi kebahagiaanku
Energiku. Kehidupanku.

Tersandung, dan jatuh
Selamat tinggal langit, ini aku si makhluk darat
Sekarang.
Mungkin Tuhan tahu, takdirku di bumi
Penghindaranku sia sudah

Ironis, tapi toh aku masih hidup
Kalau saja mimpi itu nyata,
Aku ingin sekali meloncat-loncat layaknya masa lalu

***

Say something, insipred by true life, Ren? Hmm. Yah, maybe.



No comments:

Post a Comment